Jumat, 02 Oktober 2015

Sedikit Cerita Senja



Selama ini, secara tidak aku sadari, aku adalah seorang pencari fajar, dalam setiap manajemen perjalanan dibuat, entah itu ke gunung atau ke pantai, biasanya, secara alami adalah untuk mengejar fajar di lokasi tujuan, entah mengapa, memanglah begitu adanya, template paling sering aku gunakan untuk kerangka sebuah manajemen perjalanan adalah Sore/Malem berangkat dengan harapan waktu esok pagi tiba aku sudah berada di titik yang asik untuk menikmati sunrise. Banyak perjalananku menggunakan manajemen yang berbasis mencari fajar tersebut, naik lawu, merapi, merbabu, ungaran, bahkan semeru, atau ke pantai-pantai di jogja, pacitan, wonogiri dan trenggalek, hampir selalu mengejar fajar, mengejar matahari terbit, mengejar suasana pagi.

Kali ini, aku ingin bercerita tentang senja. Perasaan yang mendalam itu bisa merubah seseorang, dan ya, aku adalah orang yang merasakan perubahan itu, semenjak sebuah rasa kehilangan yang teramat dalam aku alami setengah tahun yang lalu, aku berubah, sebelumnya, aku tidak pernah memasukkan “menikmati senja” sebagai satu hal yang harus di lakukan di lokasi, bagiku menikmati senja cukup dilakukan ketika sedang dalam perjalanan, senja bukanlah tujuan, senja hanyalah bonus, dan senja hanyalah pertanda waktu untuk beristirahat. Sekarang, semenjak rasa kehilangan itu, aku jadi lebih suka terhadap senja, aku mulai memasukkan senja sebagai tujuan dalam intenerary perjalananku, tanpa mengurangi tujuan akan pagi.
Trip ke malang selepas lebaran lalu, diantara intenerary 4 hari yang lumayan panjang, aku menyelipkan satu tujuan, satu keharusan, yaitu aku ingin menikmati senja di pantai balekambang, malang. Pantai balekambang, satu yang paling terkenal di malang selatan, dan senja itu, pantai ini begitu ramai, dan diantara keramaian itu aku menemukan kedamaian. Kedamaian tidak melulu tentang satu tempat yang sepi dan terasing, kedamaian bisa datang diantara hiruk pikuk manusia, diantara sampah sampah yang menyatu dengan pasir, diantara senja yang membawa kita menuju kegelapan. Jika kedamaian pagi adalah tentang harapan akan cinta, maka kedamaian senja adalah tentang penerimaan akan kehilangan. Dan disini, di pantai balekambang, aku belajar untuk menerima, dan berdamai dengan keadaan, berdamai dengan kehilangan, apapun itu, aku hanya perlu menikmatinya dan berhenti mengeluh.
Senja, selain mengajarkan penerimaan, juga mengajarkan rasa syukur, senja adalah ujung setiap hari, ujung setiap harapan, ujung setiap perjuangan. Senja memaksa kita bertemu dengan titik akhir, menerima dan mensyukuri hasil dari setiap yang kita kerjakan sedari pagi. Seperti satu senja, di gunung sumbing. Jika biasanya melakukan summit attack akan dilakukan pada dini/pagi hari, maka manajemen pendakian gunung sumbing yang kami lakukan memaksa kami melakukan summit attack pada jam 1 siang, hahaha, bego memang, mendaki dari pestan (peken setan) menuju puncak sumbing, melewati tanjakan berbatu yang terjal dan nyaris tanpa bonus, dibawah panasnya terik matahari yang akan berubah dingin seketika saat angin berdebu menghembus, sampai saat ini aku tidak akan pernah mau jika diajak melakukannya lagi, perjalanan berat yang cenderung bodoh tadi membawaku ke puncak sumbing, titik tertinggi nomer 3 di pulau jawa, titik yang menjadi tolok ukur dari kata kata “Orang jawa tengah itu belum jadi pendaki kalo belum sampai puncak sumbing..”, titik yang kemudian membawaku menemui salah satu senja terbaik dalam hidup, satu senja yang membuatku senantiasa tersenyum dan bersyukur, bersyukur atas pencapaianku dalam mengalahkan satu lagi rasa takut, ya, selama ini aku takut naik sumbing, hehehe..
 Senja, sekali lagi, adalah tentang penerimaan dan rasa syukur, bahwa apapun yang kita harapkan di pagi hari, apapun yang kita perjuangkan di siang hari, saat senja tiba, berhentilah barang sejenak, untuk sekedar mengingat kembali , untuk menerima dan mensyukuri apa saja yang sudah terjadi, merasai kedamaian dan kemudian percaya, dengan segala penerimaan dan syukur pada senja hari ini, adalah jalan menuju satu harapan baru di esok hari.. 

Sunset Pantai Balekambang



 Tanah Lot Van Java



Senja Gunung Sumbing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

air terjun (1) alun alun (1) balekambang (1) banyutibo (1) blado (1) bromo (1) buyutan (1) candi (2) Candi Arjuna (1) coretan (21) damas (1) dieng (4) gunung (7) jalan jalan (22) jamus (1) jawa timur (1) jogja (4) klayar (1) konang (1) kota batu (1) malang raya (3) malang selatan (2) malaysia (1) Manchester (1) maron (1) marun (1) merapi (2) MU (1) munjunga (1) nampu (1) new cyber (1) ngiriboyo (1) ngiroboyo (1) pacitan (3) panggul (1) pantai (11) pasir putih (3) pelang (1) Prau (1) prigi (1) pujiharjo (1) Sikidang (1) sipelot (1) siung (2) solotraveller (16) sumbing (1) sungai (1) sunrise (1) surabaya (1) tkjc (2) trenggalek (2) United (1) watulimo (1) wediombo (1) wonogiri (1) wonosobo (2)