Selasa, 20 Oktober 2015

Antara pendukung United dan gagal Move on..



Suatu minggu pagi tahun 2001, waktu itu aku yang baru kelas satu SD menyaksikan sebuah gol dari Ole Gunnar Solkjaer di tv, aku lupa ke gawang siapa gol itu disarangkan, tapi aku tau kalau Ole adalah seorang pemain dari Manchester United, dan sejak saat itu, aku, adalah seorang penggemar Manchester United...

Sampai hari ini (2015), ada satu komentar yang sama yang akan dikatakan setiap pemain yang baru datang ke MU, “United adalah klub terbesar di dunia..”, dan ya, untuk mencapai predikat klub terbesar itu united sudah menjalani proses dan dinamika yang panjang, naik turunnya prestasi, pemain yang datang dan pergi, pergantian manajer, pergantian pemilik klub, dan juga sebuah tragedi yang kesemuanya itu terangkum sebagai sebuah sejarah yang tercetak dibenak setiap mereka yang menjadi penggemar Manchester United. Belajar mengenai sejarah MU, adalah belajar merelakan, dan tetap memandang ke depan, belajar percaya bahwa untuk setiap yang pergi, pasti akan selalu ada pengganti.
Menjadi pendukung united, adalah sebuah pelajaran tentang bagaimana melihat kehilangan dan kegagalan bukan sebagai akhir, tapi justru sebagai titik balik untuk melakukannya dengan lebih baik, lagi dan lagi sampai akhirnya berhasil. David Beckam pada film dokumenter Class of 92 (2013) mengatakan bahwa Manchester United hari ini, dibangun diatas pondasi tragedi Munich. Ya, tragedi munich tahun 1958, merenggut sebagian besar pemain inti united termasuk yang paling berbakat diantara mereka, Edward Duncan dan juga merenggut cita cita the busby babes untuk menguasai eropa. Tragedi adalah hal yang buruk, kehilangan adalah hal yang buruk, tapi kita bisa menjadikan hal itu sebagai satu titik balik untuk bangkit dan menjadi lebih baik, dan itu yang dilakukan oleh seorang Sir Matt Busby, dekade 60 an, dengan pemain yang tersisa setelah tragedi munich yang di pimpin seorang Bobby Charlton ditambah pendatang baru Denis Law dan George Best perlahan membawa united bangkit, dan menjuarai inggris tahun 65 dan 67, serta menjadi tim inggris pertama yang menjuarai eropa pada 1968.
Menjadi pendukung united adalah tentang loyalitas dan konsistensi, mengerti bahwa tak ada yang abadi didunia, semua ada masanya untuk berlalu, termasuk manajer dan pemain. Dekade 70-80 an adalah periode labil, sepeninggal sir Matt Busby dan sudah menua nya trio Bobby, law dan best membawa united mengalami penurunan yang signifikan, hanya finis di papan tengah liga, bahkan sempat terdegradasi ke divisi kedua, pergantian manajer yang seolah tanpa harapan, dan para pendukung dipaksa bersabar untuk itu, bersabar menunggu dan terus percaya bahwa akan ada orang yang akan mengembalikan kesuksesan united seperti era Sir Matt Busby, bukan hal yang mudah untuk tidak kehilangan keyakinan pada masa masa sulit, namun setiap kesabaran dan keyakinan itu pasti akan terbayar. 1986, Alex Ferguson, pria skotlandia ditunjuk untuk menggantikan atkinson yang baru saja dipecat. Fergie adalah jawaban dari kesabaran pendukung united, fergie adalah orang yang percaya semuanya butuh proses, dia memahami dinamika (naik turun), 3 tahun pertama fergie memang tanpa gelar juara tapi bukan berarti dia tidak melakukan apa apa, dia membangun pondasi, dan tiang tiang yang akan menyokong united di masa depan, perbaikan di akademi dan juga sistem pencari bakat dan dengan perbaikan itu fergie berhasil memanage dinamika datang dan perginya pemain di semua lini sehingga tahun demi tahun sejak 1992 sampai 2013 MU tak pernah absen menjuarai liga lebih dari 2 musim. Banyak pemain pemain besar yang harus hengkang karena pindah ke klub lain atau karena pensiun namun cepat atau lambat fergie selalu bisa menemukan penggantinya, walaupun tidak pernah bisa 100% sama kualitasnya, namun setidaknya para subtitute itu masih mampu mempertahankan prestasi klub. Loyalitas dan konsistensi pendukung united dari era Sir Matt Busby melalui pasang surut prestasi klub seolah terbayar oleh konsistensi fergie dalam menjaga united untuk tetap berprestasi.
2013, united mengakhiri musim 2012/2013 dengan finish 11 poin diatas peringkat kedua. Sebuah pencapaian manis, yang teramat manis namun juga terdengar mengkhawatirkan, karena piala ini adalah yang terakhir dari seorang Sir Alex Ferguson, ya, dipenghujung musim fergie mengumumkan bahwa ia akan mengakhiri karir kepelatihannya, dan mundur dari kursi manajer MU. Manchester United, sekali lagi akan memasuki babak baru, konsistensi yang diberikan fergie sejak penghujung dekade 80 an akan segera pergi dan mencari pengganti fergie sama sekali bukan hal yang mudah, diluar sana mungkin banyak pelatih hebat, tapi hanya fergie yang mampu menjinakkan monster monster keras kepala macam cantona, pieter dan keano, hanya fergie yang mampu membuat 5 pemuda dari akademi memenangi treble, hanya fergie yang bisa mengalahkan arsenal 8-2 dengan pemain macam welbeck dan tom cleverley, hanya fergie. Dan sampai tahap ini, para pendukung united (terutama yang berusia dibawah 30 tahun)harus kembali membca sejarah, dan harus melakukan hal yang sama dengan yang pernah pendukung united lakukan selepas era Sir Matt Busby, melepas konsistensi prestasi dan senantiasa memberikan loyalitas, kesetiaan dan kesabaran hingga saatnya nanti united menemukan manajer yang akan membawa prestasi itu kembali.
Sampai disini, waktunya curhat, ahahaha, sebenernya tulisan diatas itu ga penting, kalian bisa nemu itu dimana mana, wikipedia, blog blog dkk.. inti dari tulisan ini sebenarnya singkat, aku Cuma pengen bilang kalau karakter pendukung united menurut sejarah diatas adalah Loyal, setia, sabar dan tentunya optimis, namun ada satu lagi karakter yang belum tergambar diatas, yaitu, gagal move on, hahaha, memang seperti itu adanya, jika kata move on itu dianalogikan seperti yang sering digunakan pada jaman orang pacaran skrg, yang artinya kurag lebih adalah melupakan yang kemaren lalu move sama yang baru, maka kami, pendukung united, dipastikan adalah orang orang yang gagal move on. Para pendukung MU adalah tipe orang yang menghargai masa lalu, siapapun yang pernah menjadi bagian dari united walau Cuma akademi sekalipun pasti akan tetap diingat sebagai seorang united,mereka yang pensiun, atau yang pindah ke klub lain, yang secara baik baik, ataupun yang pergi karena konflik. Edward Duncan sudah meninggal hampir 50 tahun yang lalu, sampai hari ini pendukung MU masih meneriakan chants untuk mendukungnya, Sir Bobby charlton, george best, cantona, cole, yorke, ole, anggota the class of 92, mereka yang pergi atau pensiun dari united tetaplah ada di hati setiap pendukung united, bahkan mereka yang menyebrang ke klub tetangga sebelah (manc city), denis law, carlos tevez dan owen hergreaves, tak pernah ada sekalipun banner ejekan untuk mereka di old trafford, mereka yang pergi karena konflik dengan manajer, becks, ruudje, dan keano, mereka tetaplah legenda bagi pendukung united dan seorang cristiano ronaldo, yang setelah pindah ke madrid dia 2 kali mencetak gol ke gawang united sekaligus menyingkirkan united dari liga champions, tak pernah ada satu kalimat kebencian pun yang ditujukan kepada ronaldo oleh para pendukung united. Mungkin seperti itu pulalah kondisi hati para penggemar united dalam urusan cinta, tak bisa dipungkiri bahwa hampir semua orang jaman skrg pasti pernah pacaran dan mempunyai mantan, dan seperi halnya kepada para pantan pemain united yang selalu ada di dalam kenangan kami, mantan pacar pun juga sama, akan selalu ada dalam kenangan.
Dan akhirnya, seorang penggemar united akan hidup dengan membawa kenangan kenangan tersebut tanpa mengurangi rasa cinta kami terhadap generasi united yang sekarang. Kami mungkin hidup dengan kenangan manis sir matt busby, sir alex, busby babes, class of 92, cantona, keano dan juga ronaldo, tapi dengan itu semua kami masih mampu mencintai generasi yang sekarang, Van gaal, giggsy, rooney, carras, bastian, mike, de gea, mata, herrera, dan semunya, kami hidup membawa kenangan MU yang lama namun kami tetap sepenuhnya mencintai United yang sekarang. Seperti halnya dalam cinta, kami, akan senantiasa hidup membawa kenangan dari setiap mereka yang pernah berarti, tanpa mengurangi sedikitpun cinta pada pasangan kami saat ini, atau nanti..
Gue fans MU men, wajar kalo gue gabisa move on.!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

air terjun (1) alun alun (1) balekambang (1) banyutibo (1) blado (1) bromo (1) buyutan (1) candi (2) Candi Arjuna (1) coretan (21) damas (1) dieng (4) gunung (7) jalan jalan (22) jamus (1) jawa timur (1) jogja (4) klayar (1) konang (1) kota batu (1) malang raya (3) malang selatan (2) malaysia (1) Manchester (1) maron (1) marun (1) merapi (2) MU (1) munjunga (1) nampu (1) new cyber (1) ngiriboyo (1) ngiroboyo (1) pacitan (3) panggul (1) pantai (11) pasir putih (3) pelang (1) Prau (1) prigi (1) pujiharjo (1) Sikidang (1) sipelot (1) siung (2) solotraveller (16) sumbing (1) sungai (1) sunrise (1) surabaya (1) tkjc (2) trenggalek (2) United (1) watulimo (1) wediombo (1) wonogiri (1) wonosobo (2)