Minggu, 29 Juni 2014

Jamus, where everything begin..



Oke, kali ini gue pengen nulis tentang sebuah tempat yang menjadi awal dari hobi travelling gue, hobi gue buat jalan jalan dimulai saat kelas 1 sd, saat itu gue masih jadi aktivis TPA di desa dan setiap beberapa bulan sekali pasti ada acara rutin buat main ke tempat ini, tempat wisata yang dulu masih sangat sederhana dan menyenangkan dan juga murah pastinya.
Jamus, itulah nama tempatnya, sesuai namanya, kawasan wisata jamus terletak di desa jamus kecamatan ngrambe ngawi jawatimur sekitar 40 km arah selatan dari kota ngawi. Untuk menuju kesana dapat menggunakan kendaraan roda 2 atau 4, disarankan bawa kendaraan pribadi karena gaada kendaraan umum, kecuali kalo emang niat mau pake kendaraan umum, bisa sih, naik bis ngawi – sine trus turun di pertigaan sambirejo,  kemudian nyari tebengan mobil sayuran yg menuju desa jamus, kemudian jalan kaki dikit sampe lokasi. Cara itu berlaku kalo kamu adalah traveller biasa yang bukan penduduk desa gue, karena kalo kamu adalah penduduk desa gue(atau minimal kesana dari desa gue atau sama org dari desa gue) cara diatas ga berlaku, man. Desa gue adalah tetangga agak jauh dari desa jamus, desa wonosari, kecamatan sine ngawi jawatimur, keduanya adalah desa paling tinggi di kabupaten ngawi dan sama sama terletak di sisi utara gunung lawu, dan cara paling mainstream (tapi keren) bagi orang orang desa gue kalo mau ke jamus adalah jalan kaki. Desa gue dan desa jamus terpisah sekitar 5 km atau sejam jalan kaki (pas masih sd dulu satu setengah jam, kaki gue masih pendek man,), dibatasi oleh perbukitan kebun teh dan hutan pinus liar yg cukup kece, cukup kece untuk meracuni otak gue sehingga jadi seperti sekarang ini, hahaha..
Ada 4 daya tarik utama dari desa jamus, mata air dan kolam renang sumber lanang, kebun teh jamus, pabrik teh candiloka jamus serta museum plta jaman belanda. Bagi gue yg masih sd saat itu, 2 tempat yang pertama adalah tujuan utama,  yg pertama adalah mata air dan kolam, terletak di sisi paling selatan dari desa jamus, ada sumber mata air yang cukup besar, namanya sumber lanang, dan di dekatnya dibangun kolam renang, untuk masuk kesana cukup murah, dulu satu orang dewasa cukup bayar seribu rupiah, kalo anak sd kayak gue seribu bisa buat bertiga (atau bisa gratis kalo kamu ga lewat gerbang masuk), murah banget kan.? Tapi itu dulu, sekarang tarifnya udah naik, sekitar 3 rb per orangnya, dan sekarang udah gabisa gratis soalnya udah dipagerin semua, jadi satu satunya jalan adalah lewat gerbang L. . jadi bayangkan nikmatnya, setelah berkeringat berjalan naik turun bukit, lalu kamu bisa nyebur ke kolam yang airnya dingin pake banget, dikolam yang banyak pohon rindangnya ditengah tengah kebun teh.. Pecah  meen.. tapi nikmati itu Cuma setengah jam, karena abis itu dijamin kamu bakal kedinginan, tapi tenang, gabakal sampe hypo kok, soalnya abis nyebur dan kedinginan, kita tiggal nak ke bukit kecil yg disebut sbg bukit borobudur, diatas bukit banyak batu batu besar yg enak buat berjemur, dan pastinya pemandangannya juga ciamik. Kalo kamu over kedinginannya, bisa juga diangetin tubuhnya dengan meningkatkan adrenalin disana, caranya.? Sekarang sudah dibangun area flying fox, itu bagi kamu yg punya duit, kalo kamu terlalu miskin untuk itu, mungkin kamu bisa menyelinap mengintip dan mengganggu muda mudi yg lagi pacaran, adrenalinnya sama kok, wkwkwkw..
Mengganggu muda mudi yg lagi pacaran, pacaran, ya memang sudah bukan rahasia lagi kalo tempat wisata itu adalah tempat pacaran juga, tapi untuk kasus di jamus rada parah meen, jadi di kawasan jamus kan kebun teh nya luas, nah itu dimanfaatkan oleh para remaja labil buat pacaran yang aneh aneh, yaah, mereka mikir kalo pengunjung pasti Cuma main di sekitaar kolam renang sama bukit borobudur doang jadi mereka merasa aman saat pacaran di kebun teh yg agak jauh, ya emang bener juga sih, tapi itu ga berlaku kalo pengunjungnya orang dari desa gue, kebun teh itu jalur berangkat dan pulang meen, pastinya kita lewat situ. Dan yah, beberapa kali gue nemu (emang nyariin sih) pasangan nakal yg mesum meen, dari mulai ciuman sampe oral, woow, gaada kamar kali dirumah mereka, hal paling menyenangkan untuk dilakukan saat itu adalah ganggu mereka, caranya banyak, yg paling cemen sih Cuma teriak teriak biar mereka malu, bisa juga ngelemparin pake ranting kemudian kabur, hahaha,
Yah, dibalik kesuraman nya, jamus tetaplah tempat yg recomended buat didatengi, jika kamu adalah traveller sejati, pasti ga akan pernah nyesel kalo dateng kesana, apalagi kalo jalan kaki dari desa gue, rasakan sensasi nyebur ke air dingin setelah jalan melewat kebun teh dan hutan pinus, plus bonus pemandangan gituan bagi yang beruntung.. hahaha, that’s a little thing about jamus, tempat pertama yang meracuni otak gue, yang menjadikan gue suka travelling, jalan jalan dan juga hiking.
Tribute buat 3 temen gue yang pertama kali dan satu satunya yang pernah gue ajak jalan dari desa gue ke jamus, si anggit, kharisma sama yafis, gue kangen jalan jalan sama kalian..
Ini pas pertama masuk area kebun teh.. perjalanan baru dimulai..


siap siap kedinginan..
the team.. dari kiri kharisma, anggit, gue trus yapis..
pemandangan kebun teh..
otw pulang..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Labels

air terjun (1) alun alun (1) balekambang (1) banyutibo (1) blado (1) bromo (1) buyutan (1) candi (2) Candi Arjuna (1) coretan (21) damas (1) dieng (4) gunung (7) jalan jalan (22) jamus (1) jawa timur (1) jogja (4) klayar (1) konang (1) kota batu (1) malang raya (3) malang selatan (2) malaysia (1) Manchester (1) maron (1) marun (1) merapi (2) MU (1) munjunga (1) nampu (1) new cyber (1) ngiriboyo (1) ngiroboyo (1) pacitan (3) panggul (1) pantai (11) pasir putih (3) pelang (1) Prau (1) prigi (1) pujiharjo (1) Sikidang (1) sipelot (1) siung (2) solotraveller (16) sumbing (1) sungai (1) sunrise (1) surabaya (1) tkjc (2) trenggalek (2) United (1) watulimo (1) wediombo (1) wonogiri (1) wonosobo (2)