Surabaya, ya, kota metropolitan nomer 2 di
Indonesia, aku terdampar di kota ini karena bekerja di sebuah perusahaan
manufaktur printer. Bicara tentang Surabaya ada beberapa yang bisa kita bahas,
kultur masyarakat, makanan, tempat wisata, tempat belanja dan lain lain..
Kultur masyarakat, penduduk asli Surabaya adalah orang jawa pesisir yang
memiliki etos kerja keras dan sangat menjaga harga diri serta nekat, ya kalian
semua pasti pernah enger kata bonek, itulah Surabaya, jadi ada semacam aturan
tidak tertulis “kalo ga berani nekat, gausah jadi arek surabaya”, selain jawa,
disurabaya juga banyak kaum maduranian, beberapa sudah lama disurabaya dan
akhirnya menetap dan beberapa masih perantau biasa, orang Madura biasanya
adalah karyawan atau penjual makanan, dikesehariannya mereka menggunakan bahasa
Madura, jumlah maduranian cukup banyak di Surabaya sehingga bahasa Madura juga
banyak sekali terdengar di kota ini, dan itu menyebalkan karena aku ga paham
sama sekali dengan bahasa mereka, selain itu ada lagi orang cina (biasanya
pedagang dan pengusaha) yang jumlahnya cukup banyak, bisa dibilang mereka ini
biangnya macet karena hamper tiap rumah org cina pasti ada mobilnya, serta
orang orang timur (papua, Nusa tenggara, Sulawesi dll), layaknya Jakarta yang
menjadi tujuan para perantau dari barat, para perantau dari timur banyak
merantau di Surabaya, biasanya mereka kuliah dulu di Surabaya, baru kemudian
mencari pekerjaan disurabaya. Tak heran jika jumlah universitas di Surabaya ada
banyak sekali, dari yg negeri, swasta unggulan sampe universitas cilik nyumik
yg Cuma punya beberapa kelas. Jumlah perantau dari timur ini cukup banyak dan
kebanyakan tinggal di kost yang deket kampus (unitomo, untag, unika wm dkk),
keberadaan mereka menjadi pemandangan tersendiri (khususnya yg dari Sulawesi
utara dan manado,ceweknya bohay cuuy, kalo yang dari selain itu sih kalian tau
sendiri, wkwkwkw, gabermaksud rasis ya.. ). Meskipun banyak sekali perantau
disurabaya, itu sama sekali tidak merubah budaya masyarakat Surabaya sendiri,
salah satu budaya yang sangat kuat di Surabaya adalah budaya misuh, dari
manapun anda berasal kalo anda tinggal disurabaya, anda pasti misuh (walaupun
sekali), dan kalo yang imannya ga kuat kayak saya, misuh akan menjadi semacam
bumbu dalam bahasa, kalo ga misuh rasanya ada yang kurang gituh, hahahaha
“dengan misuh kita melestarikan kebudayaan local..”
Makanan, bicara makanan, ada beberapa makanan yang
sangat popular di Surabaya, penyetan, nasi goreng, nasi bungkus, tahu tek,
lontong balap dkk.. penyetan adalah makanan yang paling merakyat, biasanya
dalam satu porsi penyetan pasti ada nasi, sambel, lalapan, tahu, tempe dan
terong goring serta ditambah yang bisa kita pilih sendiri (ayam, telor ikan
dll), untuk harga sendiri relative murah, tergantung jumlah lauk yang kita
ambil, kalo saya biasanya tahu tempe terong sama ayam goreng sepotong itu 8 rb,
cukup murah.. selanjutnya nasi goreng , pedagang nasgor biasanya berkeliling
lalu mangkal pake grobak dan berjualan mulai sore sampe tengah malem, nasgor
grobak ini cukup murah, 8 rb seporsi yang menurutku ukuran porsinya cukup
besar, bisa dibilang porsi kuli, hehehe.. selajutnya nasi bungkus, kalo di solo
dan jogja ada nasi kucing yang dijual di angkringan, disurabaya ada nasi
bungkus yang dijual di warung kopi, porsinya sekitar 3 kali lebih besar dari
nasi kucing, warung kopi banya ditemukan di Surabaya, jumlahnya sangat banyak,
mungkin sampai ribuan, masnyarakat Surabaya emang hobi “cangkruk” sambil ngopi,
jadi ga heran kalo disetiap jalan dari pemukiman padat sampe pemukiman elit
bahkan di sekitar mall banyak dijumpai warung kopi, hahaha, ngopi dulu biar ga
panik.. selanjutnya tahu tek, adalah jenis makanan yang menyebalkan, kenapa.?
Karena tiap malem tiapkali bapak penjualnya berjualan di depan kost dengan
bunyi tek tek nya, bunyi itu seakan mengirim sinyal ke perut supaya merasa
lapar, padahal udah makan, dan setiap kali beli, mesti ga habis itu tahu tek,
beberapa kali aku tergoda dan beli, tidak sekalipun aku bisa menghabiskan
makanan ini, kurang ajar memang.. selanjutnya lontong balap, makanan asli
Surabaya ini terdiri dari lontong dan kecambah dan kuah dan beberapa bahan lain
yang aku lupa, selain lontong balap ada juga lontong kupang, aku gatau bedanya
karena belum nyoba lontong kupang, hehehe, penjualnya biasanya pake gerobak
besar, satu grobak biasanya menjual lontong kupang, lontong balap dan juga es
degan, harga sepaketnya (lontong + es degan) kurang lebih 15 rb..
Tempat wisata, Surabaya adalah kota yang berbasis
pada perdagangan dan industry, sehingga tidak punya tempat wisata yang begitu
waah seperti kota yang berbasis pariwisata. Meskipun begitu, bila berkunjung ke
Surabaya ada beberapa “must visit place” antara lain patung Surabaya di kbs,
tugu pahlawan, jembatan merah serta jembatan suramadu. Datang kesurabaya itu ga
afdol kalo ga ke patung Surabaya, patung yang menjadi semacam tugu selamat
datang di kota Surabaya sekaligus sebagai maskot kota Surabaya ini terletak di
depan kbs (kebun binatang Surabaya), patung ini mewakili sejarah nama kota
Surabaya yaitu berasal dari perkelahian ikan sura (hiu) dan baya (buaya),
jadilah nama kotanya Surabaya. Tugu pahlawan, Surabaya adalah kota pahlawan,
dan tugu ini dibuat untuk mengenang jasa para arek Surabaya yang gugur sebagai
pahlawan, tugu pahlawan terletak di bagian agak utara kota Surabaya dekat
jembatan merah, saat ini tugu pahlawan dijadikan tempat berjalan jalan serta
olahraga setiap minggu pagi, untuk masuk tidak dikenakan karcis, cukup bayar
parkir aja. Di pintu masik tugu pahlawan ada tiang tiang sisa reruntuhan yang
dicoret coret dengan kata kata pembangkit semangat pada masa perang dahulu
seperti “merdeka atau mati serta rawe rawe rantas malang malang putung”, selain
tugu utama setinggi 40 meter, di dalam komplek tugu pahlawan juga ada prasasti
prasasti serta kolam yang merupakan kuburan massal korban peristiwa 10
november. Selanjutnya jembatan merah, hal yang menarik dari jembatan merah
adalah nilai sejarahnya, dimana jembatan ini adalah saksi bisu keberanian arek
arek Surabaya pada peristiwa 10 november. Jadi bagi orang yang gatau sejarahnya
jembatan ini, jembatan merah hanyalah jembatan yang berwarna merah, hehehe..
selajutnya jembatan suramadu, sesuai namanya, jembatan ini menghubungkan kota
Surabaya dengan pulau Madura, jembatan sepanjang 5 km ini melintasi selat
Madura, untuk menyebrang kita perlu membayar 3 rb untuk motor dan 30 rb untuk
mobil, sensasi tersendiri melintasi jembatan ini, hembusan angin laut yang
cukup kencang serta ombak laut dibawah kendaraan kita, hahaha.. selain itu
masih ada tempat yang layak dikunjungi macam masjid agung, masjid cheng hoo,
taman bungkul dan ga lupa, gang dolly..
*tugu pahlawan
*patung surabaya
*masjid cheng hoo
*jalesveva jayamahe
Yang terakhir, tempat belanja, ahahha, jarang banget
nih bahas beginian, tapi yaa, Surabaya emang kota perdagangan, jadi belanja
mungkin adalah aktivitas yang bisa dilakukan ketika kalian berkunjung kesana,
untuk tempat belanja sendiri biasanya di mall yang banyak sekali jumlahnya
disurabaya tapi bukan berarti gaada pasar juga, di Surabaya ada pasar turi,
pasar terbesar di Surabaya yang bertema pasar tradisional modern, jadi udah ga
tradisional lagi, hehehe.. untuk mall, ada satu mall yang paling legendaris dan
juga menjadi ikon kota Surabaya, yaitu tunjungan plaza, tunjungan plasa
terletak di jalan basuki rahmad dan masuk dalam komplek perdagangan tunjungan
city, mall nya cukup besar untuk membuat kalian bingung dan kesulitan mencari
tempat parkir kendaraan kalian, khususnya yang jarang pergi ke mall, hehehe..
selain tempat belanja normal diatas, ada juga tempat belanja yang ga normal
karena harganya ancur ancuran murahnya, hehehe, biasanya sih disebutnya pasar
maling, karena selain mirip pasar, di lokasinya juga banyak maling katanya,
jadi harus hati hati, tempat tempat itu antara lain di kodam, di depan DTC kalo
malem, sama disekitaran tugu pahlawan kalo minggu pagi, jadi kalo kalian lagi
kesurabaya, mampir deeh, lumayan looh banyak yg murah murah buat oleh oleh..
Mungkin itulah yang sementara bisa gue gambarin
tentang Surabaya, yaah masih banyak siih yang belum bisa di sampein, jadi
mending kesana aja sendiri.. :p, oh ya sedikit tambahan kalo mau beli oleh oleh
yang asik dating aja ke distro “Cak Cuk Surabaya” di jalan ahmad yani atau
jalan dharmawangsa, tokonya jualan kaos dengan desain yang Surabaya banget,
misuhan pokok e, hahaha…

Tidak ada komentar:
Posting Komentar