Pantai Ngiroboyo dan Sungai Maron, Satu Lagi Kepingan Surga Di Tanah Pacitan..

Berbicara tentang kabupaten pacitan dan pantai, memang tak pernah ada habisnya. jika beberapa tahun yang lalu hanya pantai teleng ria yang terkenal, maka hari ini sudah banyak pantai pantai lain yang menyusul ketenaran pantai teleng ria, sebut saja pantai klayar, watu karung, soge, pantai taman dan srau, atau bahkan pantai banyutibo yang 3 tahun lalu waktu aku kesana masih sungguh sangat sepi sekali, sekarang sudah ramai. Meskipun begitu, bukan berarti semua pantai di pacitan sudah penuh sesak (sperti di jogja bagian gunung kidul) masih ada pantai yang relatif masih sepi walaupun kita berkunjung kesana pada hari liburan.

Satu pantai yang kami kunjungi kali ini adalah pantai ngiroboyo, letaknya di desa sambi kabupaten pacitan, sekitar 10 km dari pantai klayar jika lewat jalan normal, atau hanya 3 km jika lewat jalan memotong. perjalanan menuju pantai ini kami mulai dari pantai klayar karena semalam sebelumnya kami memutuskan untuk camp di klayar karena relatif lebih ramai dan juga aman, baru pada pagi harinya sekitar pukul 7 kami melanjutkan ke pantai ngiroboyo. Untuk mencapai pantai ini, baik dari timur (pacitan surabaya malang madiun dkk) atau dari barat (wonogiri, solo, jogja semarang dkk), jalurnya sama seperti ke pantai klayar, yaitu pertama harus menuju desa kalak, selanjutnya menuju desa sambi, sampai di pertigaan, jika kanan kearah klayar dan lurus kearah desa maron dan pantai srau, kita ambil jalan yang lurus, nanti ketemu pertigaan lagi kemudian akan ada papan belok kiri menuju pantai ngiroboyo ini, nah dari pertigaan itu jaraknya kurang lebih 4 km, kondisi track nya campuran antara aspal rusak, jalanan berbatu dan jalan cor, melewati sebuah dusun kecil, ladang ketela kemudian melewati sabana yang pemandangannya mirip dengan sabana di gunung merbabu kemudian menuruni bukit sabana dan tibalah kita di daratan yang cukup luas dengan pohon kelapa yang lumayan banyak, selamat datang di pantai ngiroboyo. Begitu tiba di pantai ini, hal pertama yang kami cari adalah tempat parkir, dikarenakan masih sepi, pantai ini juga belum memiliki tempat parkir yang pasti, jadi kita bebas mau taruh kendaraan dimana, tapi untuk alasan keamanan kamipun parkir di depan sebuah warung kecil yang menjajakan makanan dan minuman. tidak banyak fasilitas disini, cuma ada 2 warung, 1 toilet, beberapa gazebo dan sebuah tempat persewaan perahu. yap, persewaan perahu, sebenarnya daya tarik utama pantai ngiroboyo bukan hanya pantainya, tapi sungai maron, menyusuri sungai maron dengan perahu adalah atraksi wisata utama di pantai ini, jadilah setelah parkir, kami berjalan jalan sejenak berkenalan dengan pantai ini, kemudian langsung menyewa perahu untuk menyusuri sungai maron. perahu perahu yang disewakan disini dikelola oleh karang taruna setempat, dengan harga dan kuota yang sudah disetujui bersama yaitu harga sewa 100 ribu dengan maksimal jumlah penumpang 5 orang, jadi percuma saja mencoba menawar harga, karena semua pemilik perahu tidak akan mau menaikkan atau menurunkan harga yang sudah menjadi kesepakatan. Penyusuran sungai maron dimulai, sungai maron merupakan sungai permukaan dengan lebar rata rata 5 meter dan kedalaman 2-3 meter, cukup besar untuk ukuran sungai yang mengalir di daerah karst, sebagai info saja, didaerah karst macam jogja dan pacitan jarang sekali ditemukan sungai permukaan yang debit airnya sebesar di sungai maron ini, kebanyakan adalah sungi bawah tanah yang mengalir di gua gua. diawal perjalanan pemandangan sisi sungai berupa tebing karst yang menjulang lumayan tinggi, juga tanaman tanaman khas pantai diatasnya, beberapa ratus meter kemudian pemandangan didominasi perkebunan kelapa dan juga pepohonan besar yang hijau, cukup unik memang, sangat jarang kami menemukan daerah pantai yang sehijau disini, selain pemandangan sisi kiri dan kanan yang hijau, warna dari air sungai maron juga hijau, warna hijau itu bukan karena kotor atau pun polusi, aku menebak mungkin itu dikarenakan populasi ganggang hijau dan juga lumut di dasar sungai ini, soalnya waktu aku mengambil air dengan tangan, airnya menjadi jernih sekali, dan waktu diminum juga rasanya sama persis dengan air khas sungai bawah tanah, seperti di gua cerme jogja. Sungai maron selain sebagai tempat wisata, fungsinya juga sebagai jalur transportasi masnyarakat desa maron untuk memanen hasil perkebunan kelapa mereka, maklum, antara desa maron dan lokasi kebun yang ada di sisi sungai maron terpisah oleh bukit yang sangat curam, jadi transportasi melalui darat akan sangat menyulitkan, sehingga mereka memilih transportasi sungai dengan perahu melalui sungai maron ini. Penyusuran sungai ini berjarak sekitar 5 km dari pantai, kemudian perahu memutar kembali membawa kami ke pantai dengan waktu tempuh sekitar 45 menit.
Selesai penyusuran sungai, maka acara selanjutnya adalah bermain air, pantai ngiroboyo yang lebarnya cuma sekitar 200 meter dibatasi tebing tinggi disisi kiri dan kanannya, punya wilayah pasir yang luas dan melebar kearah laut (seperti pantai parangtritis) sehingga menyebabkan ombak menjadi kotor karena bercampur pasir, dan ombaknya juga besar, lebih besar dari kebanyakan ombak di pantai lain di pacitan, sehingga pantai ini tidak asik jika digunakan untuk berenang. namun jangan khawatir, walaupun wilayah tidak bisa untuk berenang, namun di wilayah muara sungai maronnya adalah tempat main air yang asik dan unik. jadilah kami bermain airnya di kawasan muara bersama dengan rombongan lain (satu dari jakarta, satu dari solo, satu lagi dari thailand). jadinya unik, kita berenang di pantai, tapi airnya tawar, plus gaada ombak, adanya arus sungai, tapi pinggiran dan dasarnya tetap pasir kayak di pantai, unik kan.?
Selesai berenang, berarti selesai pula penjelajahan di pantai ngiroboyo ini, selanjutnya hanya bersih bersih, ganti baju, makan lalu pulang.. untuk tambahan info, di warung yang kami singgah i menyediakan makanan berupa nasi pecel, nasi sayur, mie instan dan juga lontong sayur, harganya sangat terjangkau, hanya 6 rb per porsi untuk yang pakai telur, kalo gapake telur harganya cuma 5 rb, kemudian untuk parkirnya kita ga bayar, untuk retribusi masuk pantai juga gratis, hahaha, murah kan.? cocok dah buat kalian yang hobi backpacking dan juga travelling mode low budget. Sekali lagi, pacitan membuktikan bahwa tanahnya adalah kepingan surga yang jatuh di dunia, Forza Pacitan, tetaplah indah, bersih dan lestari.
*tulisan ini aku dedikasikan untuk si Bimmy, motor honda beat hitam bapak yang baru pertama kali ini aku ajak jalan jalan, terimakasih sudah jadi adek yang baik buat vicky, be strong yak.! dan juga buat teman teman new cyber (Anis, Mira, Elfa), terimakasih sudah percaya padaku untuk nyari jalan, walaupun horror jalannya yang penting kita sampai tujuan, jangan kapok.!

 Sambil nunggu perahu yang dipanasin, yang modus ada..

 Yang ngeksis juga ada,,

 Perahu nan di kali Maron..

 ini sama..

 si mira mupeng binggo..

 Sabana Merbabu.. :v

 Langitnya cerah, beda kayak hatinya.. hehe..

 Jump Jump.!

 Sungai maron dan pohon kelapa..

 Perkebunan kelapa..

 Tebingnya bisa buat panjat, kalo jatuh langsung masuk air..

 Mainan air di sungai marin..

 Pantai air tawar..

 Backpacker Indonesia

Kapan kita kemana..