Oke, setelah pada post sebelumya udah dibahas mengenai kabupaten trenggalek bagian kota trenggalek dan juga kecamatan watulimo, sekarang kita lanjut ke 2 kecamatan lainnya, yaitu the hidden paradise kecamatan mundungan dan juga kecamatan panggul.
Kecamatan Munjungan, berada di bagian selatan tengah (diantara kecamatan watulimo dan panggul..), sebenarnya kemaren kecamatan ini batal kita masukkn list kunjungan karena tidak disarankan oleh bapak yang kami temui di kota trenggalek, namun sepertinya semesta memang mngajak kami untuk melihat tempat ini, sehingga menakdirkan kami tersesat, salah pilih jalan dan akhirnya nyasar sampai kecamatan munjungan.. satu kata pertama untuk kecamatan ini adalah, Frustasi, yah, jaraknya jauh, sekitar 30 km dari kecamatan kampak, menaiki beberapa bukit sampai di puncak tertinggi kemudian menurun tajam dan panjang, ditambah kondisi jalan yang hancur dan terik matahari yang menyengat, aargh, setelah melalui semua itu dan kami tiba di pusat kecamatan munjungan, yang kami temui hanya sebuah kantor kecamatan, warung bakso, sebuah sekolah dan pom bensin, barisan gunung di timur utara dan barat serta laut di selatan, hanya itu, rumah rumah pun jarang, akhirnya kami memutuskan ke spbu buat ngisi bensin sekaligus Tanya jalan keluar dari tempat ini. “kalo mau keluar dari sini pilihannya Cuma 2 mas, kembali ke kampak, atau lanjut ke barat ke kecamatan panggul jaraknya sekitar 38 km, dan jalannya kayak gitu semua (sambil nunjuk jalan depan spbu yang ancur parah)” Aduh dek, kabar buruk itu, dan kami akhirnya pilih jalan yang kedua, lanjut perjalanan ke panggul dan berharap motor motor kami cukup tangguh. Terlepas dari lokasinya yang teramat susah dijangkau, kecamatan munjungan benar benar mempunyai potensi wisata yang sangat indah, dimulai dari pantai blado yang hanya 500 meter dari spbu tadi, berpantai pantai lainnya yang kami gatau udah dinamai apa belum, membentang ke barat sampai masuk wilayah kecamatan panggul. Dari munjungan sampai blado kurang lebih kami harus melewati 6-7 bukit (jumlah pastinya aku lupa, hehehe), dimulai dari jalanan datar yang menyusuri pantai blado yang panjangnya hampir 2 km, kemudian menanjaki bukit dengan pemandangan laut di kiri serta tebing bukit di kanan, sampai diatas bukit, lalu menurun dan menemui desa serta pantai lagi, berulang terus seperti itu 6-7 kali sejauh 38 km, sampai akhirnya kami masuk wilayah kecamatan panggul. Dari berpantai pantai yang kami lewati, semuanya memiliki kesamaan, pasir putih, ombak yang ga terlalu tinggi, pohon kelapa, bibir pantai yang langsung bertemu dengan persawahan dan juga bukit yang penuh durian, sepertinya bukan Cuma watulimo yang kayak gitu, munjungan juga. Jadi buat kalian yang mendambakan sebuah (atau beberapa) pantai yang masih sepi untuk sekedar lari dari kenyataan hidup, dengan sedikit (atau banyak) perjuangan, datanglah ke kecamatan munjungan, that private will be yours, ayeee..
Selanjutnya, yang terakhir, kecamatan panggul, berada di ujung barat daya trenggalek, berbatasan langsung dengan kabupaten pacitan di bagian baratnya. Kami masuk ke kecamatan ini dari munjungan (timur) dan disambut oleh pantai konang, pantai paling timur di kecamatan ini, namun sayangnya kami tidak punya cukup waktu saat itu, sehingga kami ga sempet mampir ke pantai konang, tujuan kami di kecamatan ini Cuma 1 yaitu ke pantai pelang yang juga sepaket sama air terjun pelang. Berada di desa pelang, 5 km dari pusat kecamatan munjungan, dan merupakan pantai paling terkenal kedua setelah pantai pasir putih, untuk masuk kesana dikenakan retribusi 7500 per orang plus parkir motor 2 rb. Pertama dating kami menuju ke air terjun dahulu, air terjun pelang, adalah air terjun yang jatuh dari atas bukit karst yang berwarna putih, kemudian membentuk guardam di bawah air terjunnya, airnya cukup deras dan dingin, sangat enak digunakan untuk mandi. Air terjunnya tidak tinggi, mungkin hanya sekitar 15 meter, tapi cukup lebar (7 meter). Di air terjun ini biasanya digunakan untuk membilas tubuh selepas berenang di pantai pelang, serta sebangai tempat istirahat, warung warung semua ada di air terjun ini, sementara di pantai pelang tidak ada warung sama sekali. Selesai main main air kami berjalan jalan ke area pantai pelang, pantainya luar, dengan lebar pantainya sekitar 200 meter dan panjang 1 km, kontur pasirnya yang landau cenderung datar menyebabkan area yang terkena ombak juga luas dan menghasilkan refleksi air yang luas, ini yang menjadikan pantai ini cocok untuk berfoto, anda bias bikin foto reflektif yang bagus disini, apalagi pada pagi dan sore hari. Pada bagian timur pantai ini, kami sempat heran karena ada benda hitam besar yang tergeletak begitu saja, ternyata itu adalah sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara yang karam di dekat pantai ini beberapa bulan lalu, ribuan ton batubara jatuh ke laut. Mungkin itu yang menyebabkan pantai ini pasirnya coklat, mungkin (jangan percaya, Cuma ngarang)..
Mungkin sampai situlah penjelajahan kami di trenggalek, sebenarnya masih ada banyak hal lagi yang belum kami selesaikan di kabupaten ini, mungkin suatu saat nanti kami akan kembali lagi, untuk menjelajahi pantai pantai di kecamatan munjungan, semoga motor kami tidak protes, hehehe..
Terima kasih untukmu, yang setia duduk di jok belakang motorku, menemaniku, menjelajah Indonesia, menjelajahi kabupaten trenggalek ini, terima kasih, dan maaf, perjalanan ini akan menjadi kenangan, entah ini yang terakhir, atau masih akan ada perjalanan kita (aku kamu Vicky) lagi atau tidak, yang jelas perjalanan ini akan selalu menjadi kenangan manis, antara kita dan tempat yang merupakan serpihan kecil dari surga.. terima kasih, maaf, dan aku akan selalu, selalu menyayangimu..
Penekan om..
Reflective..
bang yan..
Persawahan kecamatan munjungan..
view di jalur munjungan-panggul
view jalur munjungan-panggul
air terjun pelang..
air terjun pelang, lagi..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar