“Hari berganti dan waktu terus berlalu, maka
berbiasalah dengan kehilangan.. karena ujung setiap temu adalah perpisahan, dan
yang abadi dari hidup hanyalah kematian..”
Beberapa kata
yang aku tulis, di satu pagi diatas tebing pantai siung. Pantai siung, seperti
biasa, selalu menjadi destinasi setiap kali ingin mantai di jogja. Entah sudah
berapa kali kesana, di waktu yang berbeda, dengan orang orang yang berbeda,
dari teman, gebetan, hingga mantan, hehehe, siung selalu istimewa, dan selalu
jadi tempat untuk kembali.
Pagi itu,
terakhir kali aku pergi ke pantai siung, bersama 3 orang teman MTs, aku
berpikir hanya akan menjadi perjalanan biasa, biasa saja, kayak biasanya.
Namun, sekali lagi, pantai siung menunjukkan sisi istimewanya, diatas tebing
‘the broken hill’, aku merangkai beberapa kata diatas, yang mana menjadi
penanda bahwa aku sudah bisa menerima kehilangan.
Tahun 2016,
selepas lebaran, menjadi momen yang sedikit banyak menyebalkan. Aku, sekali
lagi, merasai kehilangan. Aku, dan kalian, kita, tidak pernah bisa melihat masa
depan. Masa depan selalu menjadi misteri, entah, seberapa dekatpun kita hari
ini dengan seseorang, esok hari, bisa saja menjauh begitu saja. Tak pernah
terpikir, sedikitpun, olehku, bahwa aku akan berpisah dengan mereka, orang
orang yang pernah begitu dekat, sebagai teman, juga gebetan. Menjadi lucu,
karena urusan perbetinaan bisa berefek segini jauh. Tapi sewajarnya laki laki,
setiap laki laki punya “pride”, yang mana jika itu terusik, maka segala
kemungkinan bisa terjadi. Tak peduli seberapa dekat sebelumnya, once you hurt
my pride, i’ll never forgive. It’s always good to have you guys beside me, but
it doesn’t matter if i’am alone, My name is Bima Handoko and i can always do it
alone. Akan selalu ada cara untuk melakukannya sendiri, With or without you
guys, my life will still go on, because i know exactly, what i want, my goal,
my desire, so, fuck off. Enyah sajalah, tidak ada alasan untuk membenci, karena
luka hanya menguatkan hati.
Yang terjadi,
terjadilah. Yang pergi akan pergi, sekuat apapun kita menahan, semua akan pergi
pada waktunya. Karena ujung setiap temu adalah perpisahan, dan yg pasti dari
hidup hanyalah kematian. Tapi, yang patah tumbuh dan yang hilang berganti,
untuk setiap yang hilang dari kita, akan ada yang lain yang datang, sebagai
pengganti, walau pada kadar yang berbeda. Setiap perpisahan akan diganti
pertemuan, Setiap kepergian akan diganti kehadiran, setiap kematian akan
diganti kelahiran. Untuk itu, berbiasa dengan kehilangan adalah hal paling
bijak yang bisa dilakukan. Untuk mengerti dan menerima, untuk ikhlas dan rela,
melihat semua yang dulu selalu ada, sekarang enggan menyapa, yang dulu saling
butuh, sekarang tak lagi acuh, yang dulu berbagi mimpi, sekarang telah pergi.
Untuk kalian,
semoga sukses, semoga suatu saat bisa ngetrip barengan lagi. Untuk kamu, aku
dan kamu sama sama percaya bahwa semua yg terjadi adalah yang terbaik, selama 2
tahun terakhir aku dan kamu tetap bahagia dengan kebahagiaan masing masing
kan.? Iya, masing-masing, mungkin emang disitulah kebahagiaan kita, saat kita
masing masing. Jadi, terima kasih untuk semua yang telah terlewatkan dan untuk
setiap kemungkinan yang dulu pernah kita perjuangkan, “kalo jodoh ga kemana”, jadi santai aja. J
![]() |
| the broken hill |
*Ini tulisan
buat si adek yang nyuruh aku nulis lagi, Cuma dikit dan berantakan pula, hehe,
maklum udah lama ga nulis, terima kasih udah bikin aku nulis lagi, see you in 2
years..


Tidak ada komentar:
Posting Komentar